Jumat, 16 September 2011

Mancing Regis / Genggehek di Sungai Cibening - Purabaya

Sungai Cibening merupakan sungai kecil yang berada di wilayah Kecamatan Purabaya Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Entah kapan dan siapa yang memberi nama sungai ini "Cibening", karena airnya bening kali? tapi kalo hujan mah anger we keruh...hehe. Yang pasti dalam catatan saya ini bukan untuk menceritakan asal muasal atau sejarah sungai Cibening, tapi tentang asyiknya mancing "Regis" (sebutan warga Purabaya untuk gambar ikan di atas). Sedangkan di daerah tempat tinggalku, ikan tersebut dinamakan "Genggehek".
Regis atau Genggehek banyak ditemukan di sungai-sungai daerah Kabupaten Sukabumi, termasuk di sungai terbilang besar seperti Sungai Cimandiri dan Cikaso. Mancing Regis memiliki sensasi yang cukup menyenangkan, karena tarikannya yang kencang sewaktu strike apalagi menggunakan joran yang lentur dan benang yang kecil. Karena memiliki bentuk tubuh yang tipis ikan ini gesit di dalam air, sangat cepat  menyambar mangsa. Ukuran paling besar ikan regis/genggehek secara umum dari informasi yang didapat serta berdasarkan pengalaman saya, seukuran 3 jari telapak tangan orang dewasa dan bahkan ada yang menyebutkan paling besar sekitar 5 ramo (bahasa indonesia: "5 jari telapak tangan"). Berdasarkan pengalaman saya dari tahun 2000 sampai sekarang, di sungai cibening ukuran ikan tersebut hanya mencapai 3 jari telapak tangan orang dewasa. Dan saya pun tidak tahu pasti, apa mungkin terpengaruh oleh makanan atau volume air sungai serta habitat yang dimilikinya, sehingga ukurannya tidak mencapai maksimal. Berbeda dengan ikan regis/genggehek yang berhabitat di sungai Cimandiri, ukurannya dapat mencapai ukuran yang maksimal.

Sangat disayangkan, akhir-akhir ini (musim kemarau) banyak orang-orang yang tak bertanggung jawab yang hanya mementingkan kepentingan sendiri untuk dapat menghasilkan ikan tanpa memperhatikan dampak buruk pada ekosistem dan habitat di sungai tersebut.  Mendapatkan ikan dengan cara yang instan, menggunakan obat-obatan dan campuran yang dapat merusak keberlangsungan makhluk hidup di sungai terutama ikan-ikan yang kecil. Yang sangat dikhawatirkan adalah kepunahan ikan-ikan di sungai tersebut jika proses mencari ikan dengan cara diobat (dikocok, di-sangkalim, di-bom, di-bilet, dsb. 'istilah warga setempat') dilakukan secara terus menerus.

by: Dadang Butho Alamsyah 16/09/2011

Rabu, 20 Juli 2011

Dampak Negatif Internet


Ketergantungan pada internet mulai merambah kota-kota besar di Indonesia. Sayangnya tidak semuanya berdampak positif, bahkan sejauh ini pengguna internet lebih dominan melakukan kegiatan-kegiatan negatif. Untuk dapat mengambil tindakan yang tepat, sebelumnya perlu ada pengertian yang jelas dan praktis terhadap ketergantungan yang tidak sehat akan internet ini. Kecanduan pada dunia cyber terbagi dalam lima kategori.

1. Cybersexual addiction

yaitu obsesi untuk melihat, men-download dan memperdagangkan pornografi. Chat rooms yang berisi fantasi dan role playing untuk dewasa juga termasuk dalam kategori ini.


2. Cyber-relational addiction

adalah keterlibatan yang berlebihan pada hubungan yang terjalin melalui internet (seperti melalui chat room dan virtual affairs) sampai kehilangan kontak dengan hubungan-hubungan yang ada dalam dunia nyata.


3. Net gaming

yaitu sejenis kecanduan karena judi, bermain game, berbelanja dan kegiatan jual beli saham melalui internet yang mengganggu pekerjaan dan/atau mengakibatkan terjadinya utang.


4. Information overload

Karena menemukan informasi yang tidak habis-habisnya yang tersedia di internet, sejumlah orang rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengumpulkan dan mengorganisir berbagai informasi yang ada.


5. Computer addiction

Riset menemukan bahwa beberapa organisasi mengalami dampak negatif sebagai akibat dari kecanduan akan games off-line (seperti Solitaire dan Tetris yang populer di dekade 1980-an lalu), yang memang rata-rata banyak di-install dalam komputer.

Selasa, 19 Juli 2011

Menghitung Umur atau Usia dengan Excel

Mengitung umur sekelompok orang memang cukup melelahkan. Contoh untuk pekerjaan di sekolah adalah untuk keperluan data guru dan pengawai untuk LISM. Resminya tak ada rumus atau formula. Coba dengan resep saya ini ( menggunakan Excel 2003 ).

  1. Tabel berikut menggunakan rumus : today dan year dan deretannya.
  2. Sel F1, isi dengan satu rumus today. Klik saja ikon Formula/Sigma, pilih more functions, pilih select a category All, pilih today , OK, OK ( pasti terisi tanggal saat anda bekerja ). Selanjutnya kolom ini dapat di hide (format, column,hide)
  3. Kolom C diformat DATE, kolom D diformat NUMBER.
  4. Sel D2 isi dengan formula =(YEAR($F$1))-(YEAR($C2)).
  5. Copy paste rumus di D2 di sel D3 – D8 ( dengan mendrag sel D2)
Bila diperlukan menjumlah kelompok umur tambahkan rumus berikut
  1. Pada sel D12 isi dengan formula =COUNTIF($D$2:$D$8;32)
  2. Perhatikan salinan rumus di D12 s/d D16 pada kolom E ( E12-E16), apa yang perlu diubah ?
( angka 32 diubah sesuai kelompok umur seperti permintaan pada sel B12 s/d B16)
Versi lain permintaan umur menggunakan rumus DATEIF
Perhatikan sel E2-E8 . versi ini menggunakan rumus
=DATEDIF(C2;$F$1;”Y”)&” tahun, “&DATEDIF(C2;$F$1;”YM”)&” bulan, “&DATEDIF(C2;$F$1;”MD”)&” hari”.
Contoh rumusnya ada ada di sel B19
Mengetahui rumus ini anda mungkin bertanya , bagaimana rumus menghitung masa kerja ?
Fungsi datedif() merupakan fungsi tambahan (User Defined Function) yang tersedia apabila kita mengaktifkan add-in Analisys Tool-pack.  Adapun format dari fungsi DatedIf() ini adalah :
DATEDIF(start_date, end_date, format)
Dimana :
Start_date : Cell yang berisikan tanggal lahir seseorang contohnya cell E2
End_date   : Diisi dengan tanggal hari ini misalnya : dengan menggunakan fungsi NOW()
Format       :
  • Diisi "Y" jika umur seseorang yang ingin diketahui hanya tahunnya saja,
  • diisi "YM" jika ingin melihat perbedaan bulan dari tahun antara tanggal lahir dengan tanggal hari ini, misalnya jika seseorang lahir tanggal 1 April 1974, maka perbedaan bulan antara bulan lahirnya dengan bulan saat ini (nopember) akan tercetak nilai 7
  • Diisi "M" jika ingin melihat total bulan umur seseorang, untuk kasus diatas yang lahir pada tanggal 1 April 1974, dengan format "M" maka akan tercetak angka 415 artinya yang bersangkutan telah berumur 415 bulan
  • Diisi "MD" jika ingin melihat sisa umur dari bulan yang berjalan, misal untuk kasus kelahiran tanggal 1 April 1974, maka format "MD" (katakan tanggal hari ini adalah 21 Nopember 2008) akan tercetak 20
  • Diisi "D' Jika ingin melihat berapa hari dia hidup
  • Diisi "YD" jika ingin menghitung total beda hari antara tahun lahir (yang jatuh pada tahun ini) dengan tanggal hari ini

Moratorium Perekrutan PNS Bukti Kegagalan Pemerintah

Minggu, 17 Juli 2011



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adanya moratorium perekruatan Pegaewan Negeri Sipil (PNS) oleh pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) merupakan bukti tidak seriusnya pemerintah dalam mengelola pegawainya.
Keluhan Mendagri, Gamawan Fauzi terkait aparatur birokrasinya yaang dinilai tidak efisien dari sisi jumlah dan beban anggaran, menurut anggota Komisi II Arif Wibowo, seharusnya tidak perlu terjadi jika separangkat kebijakan terkait Penyusunan Perencanaan Pegawai ata formasi pegawai secara nasional yang telah disusun dilaksanakan dengan baik.
Peraturan Menteru PAN No. PER/ 15 /M.PAN/7/2008 tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi, diikuti dengan pembentukan Tim Reformasi Birokrasi melalui Keppres No. 14 tahun 2010 pada 17 Juni 2010 jo Keppres No. 23 Tahun 2010 tertanggal 25 Oktober 2010 tidak dijalankan dengan sebaik mungkin.
"Belum jelas sejauh mana hasil dan evaluasi terhadap Permenneg PAN No. PER/ 15 /M.PAN/7/2008 dan efektifitas Tim yang dibentuk berdasar Keppres No. 14 tahun 2010 jo Keppres No. 23 Tahun 2010, Tetapi Pemerintah malah mengeluarkan Perpres No. 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 – 2025 (21 Desember 2010) yang ditindaklanjuti dengan Permeneg PAN/RAB No. 20 tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014 (30 Desember 2010)," terang Asrif dalam rilisnya yang diterima wartawan, Sabtu (16/7/2011).
Sedangkan untuk kepentingan distribusi kepegawaian secara nasional dalam rangka meminimalisir kesenjangan jumlah pegawai pusat maupun antar daerah, jauh hari sebelumnya pemerintah telah mengeluarkan kebijakan serta peraturan diantaranya Permendagri No. 10 Tahun 2006 tentang Perpindahan Menjadi Pegawai Negeri Sipil Pusat Dan Pegawai Negeri Sipil Daerah.
"Namun pelaksanaan aturan tersebut juga belum menampakkan hasil memadai," ucap Arif.
Lanjutnya, sejumlah persoalan terkait kepegawaian yang sekarang kembali menyedot perhatian publik, menunjukkan seperangkat kebijakan yang telah disusun beberapa tahun lalu tidak berjalan efektif alias tumpul.
"Problemnya jelas ada pada pemerintah sendiri yang gagal mengimplementasikan kebijakan berikut peraturan penataan kepegawaian, baik terkait formasi, distribusi, maupun dalam penganggarannya," tegasnya.

Penulis: Adi Suhendi | Editor: Johnson Simanjuntak
Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat m.tribunnews.com