Desa Banjarsari yang termasuk wilayah Kecamatan Cidadap terdapat sungai besar yang disebut Sungai Cibala. Sungai ini berasal dari wilayah Cianjur yang kemudian bermuara dengan sungai besar lain yaitu sungai Cibuni.
Sungai Cibala terdapat ikan endemik yang terkenal yaitu Ikan Soro (tor soro; kancra bodas; tambra; mahseer); untuk itulah kami bersama rekan memburu ikan target, yang konon katanya gampang-gampang susah dipancing. Petualangan kali ini adalah yang kedua kalinya ke sungai Cibala dengan lokasi yang sama, yaitu ke daerah Banjarsari, saya ditemani 5 (lima) orang teman pemancing yang sudah cukup pengalaman memancing di sungai. (pengalaman mancing wader, jeler dan regis.... hahaha)
Tiba di Lokasi sungai Cibala Desa Banjarsari Kec. Cidadap |
Spot mancing di atas Rakit warga sekitar |
Sungai cibala Banjarsari |
Lama perjalanan dari tempat kami berkisar 1 jam, kurang lebih 30 km jaraknya. Dengan berbekal umpan yang sudah kami sediakan seperti: Pua (Otet); Ulat Pisang, Ulat Belimbing, jangkrik, cacing, dan umpan racikan, kami semangat berangkat penuh percaya diri berburu ikan soro di sungai Cibala.
Tiba di Sungai Cibala sekitar pukul 7.30 pagi, kami pun langsung mempersiapkan peralatan pancing, karena sudah tidak sabar pengen strike ikan tor soro. Kondisi air saat itu agak sedikit keruh, orang sana bilang "gojobor".
Ikan di sungai Cibala yang sering terpancing adalah ikan Regis (geng-gehek/ brek:jawa), beunteur (wader), jeler (uceng) dan juga ikan Soro tentunya.
Setelah kami sampai dan memancing, sambaran ikan lumayan banyak, tapi kebanyakan tidak nyangkut di kail, karena mungkin umpan dan kail terlalu besar dan ikan yang makan kebanyakan ikan regis yang masih baby (kecil). Tidak berapa lama, pancing teman kami Suyud yang menggunakan umpan ulat pisang berhasil strike ikan soro, sebesar ibu jari orang dewasa. Dengan girangnya... dia bilang "nih... ikan target...1 - 0...... hahaha..." tuturnya sambil tertawa. Dengan strike yang diawali Kang Suyud menambah semangat kami berburu ikan soro. Tapi sayangnya setelah itu tidak ada lagi diantara kami yang strike ikan soro. kebanyakan ikan regis saja yang terpancing.
Mungkin belum mujur bagi kami, karena ikan soro tidak mau makan waktu itu. Saya sendiri tidak mendapatkan strike ikan soro, cuma ikan regis masih baby yang nyangkut di kail, ikan regis yang terbesar sekitar 2 jari'an saja.
Matahari pun sudah semakin terik, kami berpindah lokasi mencari tempat yang teduh dan berpencar mencari spot masing-masing.
Lelah juga nih... ikan target belum berhasil landed, padahal hari sudah semakin sore, kebanyakan ikan regis lagi yang nyangkut, padahal kami sudah mengganti dengan umpan berbeda, dengan teknik tegek dan kumbul pun dicoba, tapi tetap saja tidak membuahkan hasil.
Akan tetapi teman kami Endo berhasil mengangkat ikan soro yang ukurannya sama persis dengan yang didapat Suyud. Padahal di minggu sebelumnya Endo berhasil mendapatkan ikan soro sebesar 3 jari orang dewasa. Umpan yang dimakan adalah umpan pua (poa / otet) sejenis laron tapi kecil.
Biarpun hasilnya tidak memuaskan, tetapi kami semua happy-happy saja, karena rasa penasaran tentang ikan soro telah terbayar, walaupun kecil dan tidak semua pemancing mendapatkannya. Bahkan kami semakin penasaran, dan berencana jika cuaca sudah tidak terlalu hujan, kami akan kembali lagi ke Sungai Cibala sambil berkemah, mencoba peruntungan mancing di malam hari berburu ikan Lubang (sidat) dan ikan Soro, yang kata orang di sana ikan soro yang besar mau makan kalau dipancing malam hari.
Itulah cerita singkat perjalanan kami berburu ikan Tor Soro/Mahseer/Tambra/Kelah di Sungai Cibala Desa Banjarsari Kec. Cidadap yang konon katanya ikan ini dulunya makanan para raja, karena saking enaknya.. HEhehehe... Penasaran juga nih kayak apa sih rasanya......
Ikan di sungai Cibala yang sering terpancing adalah ikan Regis (geng-gehek/ brek:jawa), beunteur (wader), jeler (uceng) dan juga ikan Soro tentunya.
Setelah kami sampai dan memancing, sambaran ikan lumayan banyak, tapi kebanyakan tidak nyangkut di kail, karena mungkin umpan dan kail terlalu besar dan ikan yang makan kebanyakan ikan regis yang masih baby (kecil). Tidak berapa lama, pancing teman kami Suyud yang menggunakan umpan ulat pisang berhasil strike ikan soro, sebesar ibu jari orang dewasa. Dengan girangnya... dia bilang "nih... ikan target...1 - 0...... hahaha..." tuturnya sambil tertawa. Dengan strike yang diawali Kang Suyud menambah semangat kami berburu ikan soro. Tapi sayangnya setelah itu tidak ada lagi diantara kami yang strike ikan soro. kebanyakan ikan regis saja yang terpancing.
Mungkin belum mujur bagi kami, karena ikan soro tidak mau makan waktu itu. Saya sendiri tidak mendapatkan strike ikan soro, cuma ikan regis masih baby yang nyangkut di kail, ikan regis yang terbesar sekitar 2 jari'an saja.
Ikan Soro Sungai Cibala |
Lelah juga nih... ikan target belum berhasil landed, padahal hari sudah semakin sore, kebanyakan ikan regis lagi yang nyangkut, padahal kami sudah mengganti dengan umpan berbeda, dengan teknik tegek dan kumbul pun dicoba, tapi tetap saja tidak membuahkan hasil.
Akan tetapi teman kami Endo berhasil mengangkat ikan soro yang ukurannya sama persis dengan yang didapat Suyud. Padahal di minggu sebelumnya Endo berhasil mendapatkan ikan soro sebesar 3 jari orang dewasa. Umpan yang dimakan adalah umpan pua (poa / otet) sejenis laron tapi kecil.
Ikan Regis / Genggehek / Brek |
Itulah cerita singkat perjalanan kami berburu ikan Tor Soro/Mahseer/Tambra/Kelah di Sungai Cibala Desa Banjarsari Kec. Cidadap yang konon katanya ikan ini dulunya makanan para raja, karena saking enaknya.. HEhehehe... Penasaran juga nih kayak apa sih rasanya......